BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melihat
perkembangan zaman yang sangat maju, terutama di bidang teknologi dan
ilmu pengetahuan, penulis mempunyai sebuah pemikiran yaitu bagaiman cara
untuk mencintai dan menghargai “Masjid” sebagai tempat ibadah atau
bersujud kepada Allah SWT . kemudian penulis memilih Masjid Kubah Emas
karena Masjid ini adalah salah satu Masjid yang termegah di Indonesia
dan menarik untuk di bahas sejarahnya.
Selain itu ada beberapa hal yang mendorong penulis untuk memilih judul “SEJARAH MASJID KUBAH EMAS” ini bahwasanya Masjid ini adalah Masjid yang Ornament kubahnya berlapis Emas, sehingga patut kita cintai dan hargai serta syukuri. Dan nantinya dapat menjadi sejarah di kalangan umat islam seluruh dunia.
Dari
uraian diatas, penulis memutuskan untuk memilih “SEJARAH MASJID KUBAH
EMAS” sebagai judul dalam pembuatan Karya tulis ini. Dan semoga dengan
pemberian judul ini pembaca yang budiman tertarik dan berkeinginan
mengetahui secara jelas tentang bagaimana mencintai, menghargai dan
mensyukuri nikmat Allah SWT yang berupa “MASJID KUBAH EMAS” ini dengan
mempelajari sejarahnya.
B. Tujuan Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini bertujuan sebagai berikut :
1. Dapat menambah pengetahuan terutama di bidang Sejarah
2. Sebagai sarana mengasah kemampuan dalam pembuatan karya tulis
3. Mengetahui secara jelas tentang seluk beluk “MASJID KUBAH EMAS”
4. Dapat memasyaratkan dan memperkenalkan Masjid-masjid megah nan indah yang ada di Indonesia terutama MASJID KUBAH EMAS.
C. Metode Penulisan
Metode penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Metode Observasi
Artinya penulis mengunjungi dan mmelihat secara langsung ke obyek Wisata yang dituju.
2. Metode Perpustakaan
Artinya penulis membaca dan memahami Buku panduan sebagi pembantu dalam pembuatan Karya tulis
D. Sistematika Penulisan
Mengenai isi Karya Tulis ini, penulis akan menguraikan Sistematikanya sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab ini meliputi : Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Metodelogi dan Sistematika
BAB II PEMBAHASAN
Pada
Bab ini meliputi : Masjid Kubah Emas, Sejarah Singkat Pembuatan Masjid,
Bangunan Utama, Halaman Dalam, Temapat Wudhu, Minaret, Portal, Kubah,
Mihrab, Arsitektur Masjid, Profil Arsitektur, Harapan Arsitektur.
BAB III PENUTUP
Pada Bab ini meliputi : Kesimpulan, Kritikk dan Saran dan Penutup
DAFTAR ISI
BAB II
PEMBAHASAN
A. MASJID KUBAH EMAS
1. Sejarah Singkat Pembuatan Masjid Kubah Emas
Berawal
dari sakitnya Ibu Hajjah Dian, beliau sakit Jantung dan di Operasi di
Australia, beliau memberi amanat mendesain Islamic senter Dian Al Mahri
(Masjid Kubah Emas) beberapa hari setelah menjalani Operasi bedah
Jantung di Australia, Ibu Hajjah Dian berkata kepada Uke G. Setiawan
“Ibu mau bangun Masjid yang besar dan megah” itulah kata-kata awal Ibu
Hajjah Dian Juriah Maimun Al-Rasyid.
Setelah keyakinan itu Uke G. Setiawan memperoses desain Masjid Kubah Emas yang sekarang menjadi Icon Islamic Senter.
2. Peresmian Masjid Kubah Emas
Dimulai
dari Desain pada Desember 1998 - Oktober 2000, Masjid Dian Al Mahri
yang memiliki luas 800m2 dan di resmikan pada tanggal 31 Desember 2006
peresmian dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan Sholat Idul Adha
1427 H, oleh pendiri Masjid Ibu Hj. Dian Juriah Maimun Ar-Rasyid dan
Bapak. Drs. H. Maimun Ar-Rasyid. Masjid yang lebih dikenal dengan
sebutan Masjid Kubah Emas ini dibangun di atas lahan seluas 70 hektar di
Kelurahan Merujung, kecamatan Limo, Kota Depok.
B. KEISTIMEWAAN MASJID KUBAH EMAS
Banyak sekali keistimewaan yang dimiliki masjid kubah emas ini, di antaranya :
1. Bangunan Utama Masjid
Halaman
utama massji kubah emas ini sangat terpengaruh desain masjid nabawi,
meskipun secara umum arsitekturnya mengikuti tipologi masjid yang
bercirikan kubah, minaret, halaman dalam dan penggunaan detail-detail
dekoratif selaras dengan 6 minaret, 5 kubah dan 3 pintu masuk masjid,
terinspirasi dari arsitektur “mughal”, sedangkan gapura utamanya
mengambil nuansa dari masjid al- Aqsa.
2. Halaman Dalam Masjid
Halaman
dalam masjid berukuran 40 x 60 m dan dapat menampung sekitar 8.000
jemaah. Di kedua sisinya, sisi utara dan selatan , terdapat 2 gerbang
masuk.
Gerbang
utama terletak disisi timur yang berhubungan langsung dengan dalam.
Tiga sisi halaman dalam dibatasi selasar dengan deretan pilar-pilar
berbalut batu granit dari Brazil. Pilar-pilar tersebut membentuk deretan
Arcade yang menjadi pembatas halaman dalam ini.
Halaman
dalam pada soat-soat tertentu, seperti saat idul fitri dan hari jum’at,
dapat digunakan sebagai perluasan ruang sholat ataupun berfungsi untuk
kegiatan lainnya, seperti manasik Haji.
3. Tempat Wudhu
Tempat wudhu terletak di kedua sisi bangunan dengan beratapkan kubah berlapis mozaik dan terawangan mukharabish.
4. Minaret
Enam
minaret berbentuk segi enam melambangkan rukun iman, minaret ini
menjulang setinggi 40 m ke angkasa, di balut granit abu-abu dari hali
dan ornament melingkar. Terdapat kubah berlapis mozaik emas 24 karat
pada puncaknya.
5. Portal
Portal berupa gerbang masuk dan hiasan geometris dan obelisk adalah salah satu ciri lainnya.
6. Kubah
Bentuk
kubah masjid mengacu pada kubah-kubah masjid di Persia dan India,
dengan cirri menjulang keatas dan memberikan kesan dominant sebagai
elemen arsitektur. Jumlah 5 kubah melambangkan rukun islam. Seluruh
kubah di balut mozaik berlapis emas 24 karat yang material dan tengan
pemasangannya di datangkan khusus dari Italy.
Dilihat
dari langit-langit kubah bagian dalam masjid, langit-langit kubah
merempresentasikan langit sebenarnya yang warnanya dapat berubah di
waktu-waktu sholat. Hal ini dimungkinkan dengan menggunakan teknologi
tata cahaya yang di program dengan bantuan computer.
Pada
dasar kubah terdapat cincin dengan aksen warna emas, seolah menjadi
batas cakrawala, di atasnya terdapat 33 jendela yang masing-masing
diisi dengan kaligrafi 3 nama Allah SWT, seehingga seluruhnya berjumlah
99. pada puncak langit-langit terdapat kaligrafi sholawat yang terbuat
dari lempengan kuningan berlapis emas.
Anggun
dan menarik, di tengah kubah tergantung lampu kristal yang sempurana
dan serupa dengan lampu di masjid sultan oman. Berat batu kristal ini
mencapai 2,7 ton, dengan rangka terbuat dari kuningan berlapis emas 24
karat.
7. Mihrab
Mihrab
adalah bagian yang menjorok padaa dinding dibagian depan Masjid,
menunjukkan arah kiblat, sekaligus tempat bagi imam untuk memimpin
sholat. Mihrab di suguhkan dengan 4 pilar berbalut batu Granit jenis Porto Rose dari Afrika.
C. ARSITEKTUR MASJID KUBAH EMAS
1. Profil Arsitektur Masjid
Arsitektur
masjid kubah emas ini adalah Ir. Uke G. Setiawan, keterlibatan Uke G.
Setiawan di dunia desain adalah sejak bergabung dengan konsultan
arsitektur dan interior, PT. Graha Cipta Hadi Prana, pada tahun
1988-1994. mulai tahun 1995, Uke mendirikan Firma sendiri bernama PT.
Garis pada. Ketertarikannya pada bidang desain berawal sejak masih duduk
di bangku SMP.
2. Harapan Arsitektur
Uke
berharap Masjid Dian Al-Mahri (Masjid Kubah Emas) mampu memberikan
warna bagi perkembangan arsitek masjid dari Indonesia, serta cita-cita
untuk memancarkan cahaya islam dalam syiarnya dapat terwujud dan
terlaksana dan dapat di terima oleh masyarakat luas, khususnya umat
Islam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan
adanya pembuatan karya tulis ini, bahwa penulis dapat menyimpulkan
bahwa : Sejarah Masjid Kubah Emas di Jakarta, merupakan masjid yang
berasitek anggun dan megah oleh pendiri Ibu Hj. Dian Juriah Maimun
Ar-Rasyid dan Bapak Drs. H. Maimun Ar-Rasyid. Masjid yang didirikan pada
tanggal 31 Desember 2006 (1427H) seluas 70 hektare di Meruyung
Kecamatan Limo Kota Depok..
Dan
tidak terkecuali, Ir. Uke G. Setiawan seorang desainer yang mempunyai
ambisi mewujudkan keinginan Ibu Hj. Maimunah dalam memdesain Masjid
Agung Kubah Emas. Mudah-mudahan para pengunjung masjid dapat merasakan
kebesaran dan keindahan Islam yang terwujud dalam arsitekturnya,
sehingga kita umat islam menyadari akan keagungan Allah SWT dan semoga
Dia selalu memberikan berkah dan Syafa’at kepada kita semua, Amin ya
robal alamin.
B. Saran dan Kritik
1. Saran
a. Cintailah agama Islam dan patuhilah semua ajarannya.
b. Carilah Ilmu sampai ke Negeri Cina
c. Teruskan perjuangan pahlawan kita yang sudah gugur mendahului kita
2. Kritik
a. Umat Islam harus bisa mencintai Masjid, sebagai tempat bersujud kepada Allah (Rumah Allah SWT)
b. Umat Islam jangan mementingkan dunia saja, inggat akan akhirat saja.
c. Sebagai generasi penerus jangan sia-siakan waktu mudamu.
C. Kata Penutup
Allhamdulillahirobbil
Alamin, dengan Rahmat, Taufiq, Hidayah serta Inayah-Nya. Saya sebagai
penyusun memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT.
Dengan
terselesainya laporan Karya Tulis ini, saya sebagai penyusun
mengucapkan terimakasih atas keritik dan sarannya yang bersifat
mendorong motivasi. Semoga kita di beri kekuatan lahir dan batin untuk
melestarikan dan menjaga karunia yang telah di berikan Allah SWT.
Atas kritik dan sarannya penyusun mengucapkan banyak terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
- Al-Habsyi Ahmad. Tahun 2008. Masalah Dian Al-Mahri Islam untuk semua.
- Rifa’i, HM dan Musthofa, A. 2004. Qur’an Hadist MA. Departemen Agama RI. 1998. Al-Qur’an dan Tafsirnya. Jakarta : Proyek pengadaan kitab suci Al-Qur’an.
- Hj. Syukur, Aisyah. Dra. Dkk. 2004. Aqidah Akhlaq. Jakarta
- Kirana, Candra, S. Pd. 2008. Strategi khusus menghadapi Ujian Nasional SMA/MA, Viva Pakarindo.
No comments:
Post a Comment